Perjalanan ke Green Canyon

Ini mungkin pengalaman backpackeran yang mungkin pertama kali dalam hidup saya. Tidak ada persiapan khusus pada waktu itu, hanya merencanakan 3 jam sebelum keberangkatan, lalu langsung berangkat. Mumpung masih ingat, saya akan ceritakan kembali.

21 September 2009 - Senin - Lebaran Hari ke-2

Rumah saya kosong pada waktu itu, semua keluarga pergi silaturahmi ke rumah saudara di bilangan Cipulir, Jakarta Selatan. Entah kenapa saya tidak mau ikut pada saat itu. Karena sepi dan tidak ada yang dikerjakan, akhirnya saya nyalakan laptop, dan mulai browsing dan chatting. Saya chatting dengan teman saya di mapala, Tika. Kami asyik membicarakan rencana kami yang sejak lama ingin pergi ke greencanyon, Ciamis.

Tiba - Tiba di tengah chatting, Tika mengajak saya untuk pergi hari ini juga ke greencanyon. Berhubung sedang liburan, saya menyetujui ide tersebut. Kita janjian di sekret 'MPA' Aranyacala . Tidak berlama - lama saya langsung mencari data - data untuk mencapai ke Greencanyon dan bersiap menuju kampus.

Sesampainya di sekret, saya langsung meletakkan carrier yang akan saya bawa ke dalam gudang. Dan langsung ke ruangan sekret. Walaupun hari raya, tetap ada yang tinggal di sekret pada waktu itu. Aurora yang sedang bermain laptop, Fino, Bang Tomi dan Norman yang sedang menonton TV. Lalu saya memberitahukan ke Fino atas ide ini, diapun setuju dan langsung bersiap. Kita bertiga berkumpul di depan kampus dan menunggu P6 yang akan mengangkut kita ke Kampung Rambutan.

Semua harga menjadi mahal, maklum masih dalam suasana lebaran, termasuk ongkos naik P6 menjadi Rp. 3000,-/orang, tapi ini masih sesuai dengan apa yang kami rencanakan. Setelah sampai di Kampung Rambutan, kami segera mencari bus yang akan membawa kami ke Greencanyon. Ada kejadian lucu pada saat itu, saya salah menyebut Pangandaran menjadi Pandeglang ( Jauh sih sebenernya (^^)v ), saya menanyakan ke calo dan pagawai terminal bus ke arah Pandeglang kemana. Setelah ditunjukan dan melihat busnya, kami bertiga bingung, "kok ke Banten sich?? Bukan ini deh kayaknya..". Kami sempat berdebat tentang nama Pandeglang, "oh, mungkin Pandeglang ada dua, yang satu Pandeglang yang satu lagi Pandegelang", kami berpikiran begitu karena para calo menyebutnya 'Pandegelang'. Lalu kami menanyai petugas terminal tentang bus yang ke Greencanyon, lalu dia menunjukan Bus ke Pangandaran, kami bertiga serentak tertawa, "O iya Pangandaran bukan Pandeglang.. hahaha..", ternyata kami selama ini salah menyebutnya.

di dalam bus (koleksi pribadi)

Kami berangkat dari Kampung Rambutan sekitar pukul 11 malam. Perjalanan pada malam itu cukup panjang, 6 jam kami berada di dalam bus. Sepanjang perjalanan kami isi dengan foto - foto, mengobrol dan tidur. Lagi - lagi berdalih hari raya, ongkos menjadi naik. Kami di kenakan biaya Rp. 110.000/orang.

22 September 2009 - Selasa

Akhirnya jam 5 pagi kami diturunkan di Kota Pangandaran, masih gelap pada waktu itu. Kami berfoto di monumen tengah - tengah kota, tetapi karena gelap monumen tidak terlihat di kamera. Kami bingung pada saat itu mau kemana, akhirnya kami memutuskan untuk membeli makanan ringan dan minuman untuk persediaan di mini market dekat situ. Setelah itu, saya ijin sholat subuh di Masjid Al-Istiqomah dekat dengan mini market tersebut. Berhubung hanya saya yang sholat, mereka menunggu di teras Mesjid. Setelah selesai, kami berkenalan dengan Pak Imam dan istrinya yang tinggal di teras mesjid tersebut. Kami menceritakan bahwa kami ingin ke Greencanyon, dan Pak Imam memberitahu bahwa jalan menelusuri pantai lebih dekat dengan angkot yang membawa kita ke greencanyon.



Kami bersama Pak Imam dan istrinya akhirnya berjalan menuju pantai. Kami berpisah dengan beliau di pantai, karena mereka mau ke Pasir Putih. Kami bertiga menelusuri pantai sambil bermain - main dengan ombak, kepiting dan apapun yang kami temui agar kami tidak bosan dengan perjalanan kami yang lumayan jauh.

...

(Bersambung... ~ Perjalanan ke Green Canyon (2))

*upzzz