Konstruksi anjungan lepas pantai atau sering juga disebut platform adalah salah satu sarana untuk menunjang kegiatan penambangan minyak dan gas bumi secara efektif dan efisien di lepas pantai. Karena letaknya yang berada di lepas pantai, pastinya desainnya sangat berbeda dengan desain struktur yang ada di darat. Banyak kriteria khusus yang harus diperhatikan. Gelombang air laut di permukaan akan menjadi beban bagi platform, yaitu beban gelombang (wave). Selain itu, pergerakan air laut di bawah permukaan air akan menjadi beban arus (current).
Bagian platform yang terendam air cenderung akan menjadi sarang untuk menempel dan berkembangnya biota laut seperti ganggang, kerang, dll. Pertumbuhan biota laut juga perlu dipertimbangkan karena akan menjadi beban tambahan platform, dan dapat memperbesar gaya gelombang karena memperbesar bidang proyeksi terhadap arus. Beban angin juga merupakan salah satu kondisi lingkungan yang perlu diperhitungkan dalam mendesain platform. Beban lingkungan tersebut dihitung bersama-sama dengan beban lain seperti beban mati, beban hidup, beban dek, beban workover rig, dll.
Pada dasarnya platform terdiri dari 3 bagian utama yaitu topside facility, jacket,dan piles ¬atau foundation. Ketiga bagian ini merupakan penopang utama semua kegiatan di platform. Sehingga tidak menutup kemungkinan adanya penambahan fasilitas pendukung lainnya.
topside facility dibagi menjadi 2 bagian yang terpisah. Yang pertama yaitu penempatan fasilitas pengeboran seperti drilling deck, production deck dan cellar deck. Drilling deck merupakan tempat peralatan untuk pengeboran minyak dari atas platform ke dalam perut bumi. Production deck adalah tempat peralatan pengolahan minyak mentah yang telah diambil dari perut bumi. Cellar deck yaitu tempat penyimpanan minyak sementara setelah diolah di production deck sebelum diangkat dan didistribusikan ke tempat pengolahan di darat. Yang kedua adalah fasilitas bagi para pekerja di platform seperti tempat tinggal dan tempat hiburan yang memadai karena para pekerja tinggal di platform dalam waktu yang cukup lama.
Jacket adalah bagian penopang yang berada di bawah topside facility. Bagian ini berfungsi untuk menopang bagian di atasnya agar konstruksi yang ada tetap stabil. Jacket tersusun atas konstruksi yang kuat agar dapat menahan goncangan yang diakibatkan gaya luar seperti ombak dan angina laut yang dapat menggannggu kestabilan platform.
Foundation merupakan bagian dasar penopang yang terletak di bagian paling bawah platform. Bagian ini tersusun atas beton atau baja yang komposisinya telah disesuaikan sehingga tidak mudah hancur dalam jangka waktu tertentu yang telah diperhitungkan sesuai kebutuhan dan biaya. Pada sebagian platform, foundation langsung tertanam pada dasar laut karena jarak antara muka air laut dengan dasar laut tidak terlalu jauh (1500 – 3000 kaki). Sebagian lainnya mengapung di dalam laut karena jarak dengan dasar laut terlatu jauh sehingga di tahan dengan kabel - kabel berukuran besar yang sangat kuat sehingga foundation tidak bergoyang - goyang karena ombak.
Konsep struktur platform secara umum dapat dikatagorikan ke dalam tiga kelompok utama berdasarkan tipe supporting structure. Tiga kelompok utama berdasarkan tipe supporting structure antara lain Fixed Platform, Floating Platform, dan Compliant Platform.
Fixed Platform merupakan tipe yang paling konvensional dan juga banyak dibangun dibandingkan tipe lain. Karakter utamanya adalah kaki-kaki platform yang menumpu dan diarncang ke dasar laut sehingga kedudukannya tepat. Yang termasuk ke dalam kategori ini diantaranya adalah Jacket Template dan Concrete Gravity Platform.
Tipe jacket template disusun atas struktur baja tubular dan pondasi baja yang dipancang ke dasar laut, sedang concerate gravity platform merupakan struktur beton yang mengandalkan berat sendiri untuk menjaga kestabilitasnya. Biasanya tipe ini digunakan untuk laut dangkal.
Sedangkan Floating Platform memiliki kaki seperti lambung kapal sehingga dapat mengambang di permukaan laut. Air laut dapat masuk atu keluar dari lambung tersebut sehingga kestabilan platform dapat diatur. Semi-submersible platform dan Jack-up platform termasuk ke dalam tipe ini. Meskipun mengambang tetapi pergerakan platform tetap dikontrol oleh Dynamic Positioning System (menggunakan baling-baling) atau dangan anchor.
Dan Compliant Platform biasanya digunakan di laut dalam (>1500 feet) karena secara ekonomis dan teknis sudah tidak memungkinkan untuk menggunakan kedua tipe sebelumnya. Strukturnya relative fleksibel karena biasanya mengambang di permukaan laut, ringan, dan mengandalkan system penambatan yang baik. Contoh platform tipe ini diantaranya adalah Compliant Tower, Tension Leg Platform, SPAR Platform, dll.
Salah satu tipe fixed platform yang paling banyak digunakan di laut dangkal ( <>
Bagian platform yang terendam air cenderung akan menjadi sarang untuk menempel dan berkembangnya biota laut seperti ganggang, kerang, dll. Pertumbuhan biota laut juga perlu dipertimbangkan karena akan menjadi beban tambahan platform, dan dapat memperbesar gaya gelombang karena memperbesar bidang proyeksi terhadap arus. Beban angin juga merupakan salah satu kondisi lingkungan yang perlu diperhitungkan dalam mendesain platform. Beban lingkungan tersebut dihitung bersama-sama dengan beban lain seperti beban mati, beban hidup, beban dek, beban workover rig, dll.
Pada dasarnya platform terdiri dari 3 bagian utama yaitu topside facility, jacket,dan piles ¬atau foundation. Ketiga bagian ini merupakan penopang utama semua kegiatan di platform. Sehingga tidak menutup kemungkinan adanya penambahan fasilitas pendukung lainnya.
topside facility dibagi menjadi 2 bagian yang terpisah. Yang pertama yaitu penempatan fasilitas pengeboran seperti drilling deck, production deck dan cellar deck. Drilling deck merupakan tempat peralatan untuk pengeboran minyak dari atas platform ke dalam perut bumi. Production deck adalah tempat peralatan pengolahan minyak mentah yang telah diambil dari perut bumi. Cellar deck yaitu tempat penyimpanan minyak sementara setelah diolah di production deck sebelum diangkat dan didistribusikan ke tempat pengolahan di darat. Yang kedua adalah fasilitas bagi para pekerja di platform seperti tempat tinggal dan tempat hiburan yang memadai karena para pekerja tinggal di platform dalam waktu yang cukup lama.
Jacket adalah bagian penopang yang berada di bawah topside facility. Bagian ini berfungsi untuk menopang bagian di atasnya agar konstruksi yang ada tetap stabil. Jacket tersusun atas konstruksi yang kuat agar dapat menahan goncangan yang diakibatkan gaya luar seperti ombak dan angina laut yang dapat menggannggu kestabilan platform.
Foundation merupakan bagian dasar penopang yang terletak di bagian paling bawah platform. Bagian ini tersusun atas beton atau baja yang komposisinya telah disesuaikan sehingga tidak mudah hancur dalam jangka waktu tertentu yang telah diperhitungkan sesuai kebutuhan dan biaya. Pada sebagian platform, foundation langsung tertanam pada dasar laut karena jarak antara muka air laut dengan dasar laut tidak terlalu jauh (1500 – 3000 kaki). Sebagian lainnya mengapung di dalam laut karena jarak dengan dasar laut terlatu jauh sehingga di tahan dengan kabel - kabel berukuran besar yang sangat kuat sehingga foundation tidak bergoyang - goyang karena ombak.
Konsep struktur platform secara umum dapat dikatagorikan ke dalam tiga kelompok utama berdasarkan tipe supporting structure. Tiga kelompok utama berdasarkan tipe supporting structure antara lain Fixed Platform, Floating Platform, dan Compliant Platform.
Fixed Platform merupakan tipe yang paling konvensional dan juga banyak dibangun dibandingkan tipe lain. Karakter utamanya adalah kaki-kaki platform yang menumpu dan diarncang ke dasar laut sehingga kedudukannya tepat. Yang termasuk ke dalam kategori ini diantaranya adalah Jacket Template dan Concrete Gravity Platform.
Tipe jacket template disusun atas struktur baja tubular dan pondasi baja yang dipancang ke dasar laut, sedang concerate gravity platform merupakan struktur beton yang mengandalkan berat sendiri untuk menjaga kestabilitasnya. Biasanya tipe ini digunakan untuk laut dangkal.
Sedangkan Floating Platform memiliki kaki seperti lambung kapal sehingga dapat mengambang di permukaan laut. Air laut dapat masuk atu keluar dari lambung tersebut sehingga kestabilan platform dapat diatur. Semi-submersible platform dan Jack-up platform termasuk ke dalam tipe ini. Meskipun mengambang tetapi pergerakan platform tetap dikontrol oleh Dynamic Positioning System (menggunakan baling-baling) atau dangan anchor.
Dan Compliant Platform biasanya digunakan di laut dalam (>1500 feet) karena secara ekonomis dan teknis sudah tidak memungkinkan untuk menggunakan kedua tipe sebelumnya. Strukturnya relative fleksibel karena biasanya mengambang di permukaan laut, ringan, dan mengandalkan system penambatan yang baik. Contoh platform tipe ini diantaranya adalah Compliant Tower, Tension Leg Platform, SPAR Platform, dll.
Salah satu tipe fixed platform yang paling banyak digunakan di laut dangkal ( <>
Tidak ada komentar:
Posting Komentar